Ketua Gerilya Taliabu Soroti Pemindahan Pasar Malam yang Terkesan Tidak Pro Rakyat

    Ketua Gerilya Taliabu Soroti Pemindahan Pasar Malam yang Terkesan Tidak Pro Rakyat
    Ketua Gerakan Revolusi Rakyat (Gerilya) Taliabu, Fajar Kaimudin.

    PULAU TALIABU - Tidak menentunya wilayah komersial atau wilayah niaga bagi para penjual pasar malam di ibu kota Kabupaten Pulau Taliabu, Provinsi Maluku Utara (Malut) memicu perhatian dari berbagai organisasi kemasyarakatan (Ormas), salah satunya dari Gerakan Revolusi Rakyat (Gerilya) Taliabu, Sabtu (10/04/2021).

    Merespon isu ketidakpastian pemindahan lokasi/tempat dagang para penjual pasar malam yang beredar di masyarakat, Ketua Gerilya Taliabu Fajar Kaimudin menyayangkan sikap dan peran serta Pemerintah daerah (Pemda) Kabupaten Pulau Taliabu yang terkesan tidak pro rakyat.

    "Miris memang ketika salah satu sektor ekonomi di Pulau Taliabu tidak mendapatkan lokasi/tempat dagang yang paten. Seharusnya jika ada rencana pemindahan, lokasi/tempat dagang, Pemda dan DPRD Pulau Taliabu bisa melibatkan para pedagang pasar malam untuk dibukakan ruang rapat secara formal agar terjalin komunikasi yang baik antara Pemda, DPRD, dan Pedagang Pasar Malam di Kabupaten Pulau Taliabu, " ujar Fajar Kaimudin dalam press releasenya.

    Ia mengungkapkan, jika mekanisme formal melalui musyawarah tersebut tidak diterapkan, maka hal itu bisa melahirkan kontradiksi vertikal antara pemerintah dan masyarakat, khususnya para pedagang pasar malam.

    Ketua Gerilya Taliabu ini juga menilai, kemungkinan besar sebagian pihak Pemerintah daerah Pulau Taliabu tidak menyadari bahwa kontribusi pedagang pasar malam sangat berperan penting dalam perputaran ekonomi dalam wilayah ibu kota, sehingga nilai-nilai demokrasi melalui asas musyawarah untuk mufakat dengan para pedagang pasar malam tidak  diterapkan.

    "Barang mentah di pasar tradisional, hasil laut nelayan, selalu menjadi bahan langganan para penjual pasar malam untuk dikelola menjadi bahan siap saji/konsumsi guna dijajakan kembali untuk masrakat ibu kota Kabupaten Pulau Taliabu, isu yang tersebar para penjual pasar malam akan dipindahkan di wilayah pesisir, " ujar Fajar.

    "Siapa yang bisa menjamin keamanan mereka, mengingat saat ini kita sedang menghadapi angin barat, selanjutnya esok lusa setelah di wilayah pesisir kemana lagi mereka akan dipindahkan, dan setiap penjual yang dipindahkan tempatnya maka mereka selalu mandiri dalam membangun fasilitas jualan mereka, " sambungnya.

    Fajar menilai, para penjual pasar malam yang berperan penting dan turut berkontribusi dalam perputaran ekonomi di ibu kota Pulau Taliabu, belum mendapatkan perhatian dari Pemda dan DPRD Kabupaten Pulau Taliabu.

    "Mulai dari lokasi dagang yang tidak pasti, angin barat yang menjadi tantangan pedagang di wilayah pesisir, pedagang secara mandiri membangun fasilitas dagang, hal ini cukup berat dirasakan para pedagang, " pungkasnya.

    Hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Pemda Kabupaten Pulau Taliabu. (***)

    La Anto

    La Anto

    Artikel Berikutnya

    Polres Baubau Kawal Penjemputan Vaksin Tahap...

    Berita terkait

    Rekomendasi

    Tolak Kehadiran Min Aung Hlaing di KTT ASEAN, FMI Cares for Myanmar Gelar Demonstrasi
    Jabat Kaur Perencanaan Pemdes Rahia, La Iba: Kita Harus Bersinergi dengan Masyarakat
    Pantau Stabilitas Ekonomi Saat Ramadan, MPM UHO Gelar Dialog Publik
    Proyek Senilai 8 Miliar Mangkrak, Anggota DPRD Koltim Geram
    Empat Terdakwa Pemalsu Tanda Tangan Menteri Lutfi Dituntut Tujuh Tahun Penjara

    Ikuti Kami